Taaruf Syari Untuk Wujudkan Pernihakan Yang Samawa
Taaruf syari ialah proses mengenal antara ikhwan dan akhwat berdasarkan syariat Islam. Islam memiliki aturannya sendiri mengenai berbagai hal. Salah satunya adalah tentang hubungan lawan jenis.
Pria dan wanita yang tak memiliki keterikatan
atau hubungan darah memiliki keterbatasan dalam pergaulan. Tujuannya untuk
melindungi kehormatan kedua belah pihak. Dan juga agar keduanya terhindar dari
zina.
Tak sedikit orang yang meragukan pernikahan
yang berawal dari proses taaruf. Apakah bisa langgeng? Apakah perkenalan dalam
waktu yang sedikit itu bisa menjadi dasar dalam menjalani sebuah pernikahan?
Bukankah dunia pernikahan itu rumit? Dan masih banyak lagi.
Dengan stigma yang demikian, tak heran jika
masih banyak yang memilih jalur Pacaran dari pada Taaruf. Padahal Islam sudah
memiliki aturan main yang sangat jelas. Agar semua bisa dilaksanakan dengan
baik dan berakhir dengan baik pula.
Kejujuran
dalam Menampilkan Profil Diri
Ada beberapa proses yang harus dilalui dalam
taaruf. Salah satu yang paling krusial adalah mengirimkan data diri. Bagi yang
pernah melamar pekerjaan, pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya CV,
bukan?
Jika niat melakukan taaruf, maka harus
mempersiapkan CV tersebut. Apa saja yang ada di dalam CV?
Ikhwan dan akhwat yang bertemu dalam proses
taaruf wajib bertukar CV yang berisi data diri lengkap. Mulai dari yang paling
umum seperti tanggal lahir, alamat, identitas diri dan orang tua, pekerjaan,
hobi dan lain-lain.
Bahkan ada hal-hal spesifik yang juga harus
dituliskan dalam CV. Seperti ciri fisik, selera makanan, kebiasaan dan kriteria
calon istri atau suami yang diinginkan.
Kunci utama dalam mengisi CV adalah
kejujuran. Untuk menghindari masalah dikemudian hari maka setiap orang yang
ingin taaruf harus menunjukkan apa saja tentang dirinya dan yang dia inginkan
secara jelas dan benar.
Dengan begitu, jika cocok bisa dilanjutkan
prosesnya. Sebaliknya jika dirasa ada yang kurang cocok maka bisa dicari jalan
keluarnya. Misalnya apakah bisa dirubah, di toleransi atau tidak dilanjutkan.
Lakukan
Konseling Sebelum Melanjutkan ke Jenjang Pernikahan
Menikah mengantarkan setiap individu ke dunia
yang baru. Tak ada kriteria khusus untuk pernikahan idaman. Setiap pasangan
suami istri memiliki formula masing-masing dalam menyelaraskan hubungan. Tujuannya
agar pernikahannya menjadi pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Sebelum menikah, baiknya lakukan konseling. Bagaimana
jika pernikahan diawali dengan proses taaruf? Tak ada masalah dengan itu.
Pilihlah aplikasi taaruf online yang memiliki
fitur khusus. Seperti fitur-fitur yang dapat mendukung proses taaruf. Bahkan
juga dapat dijadikan acuan saat menuju pernikahan. Salah satunya adalah
SYARIAHID. Dengan masuk ke laman https://syaria.id/taaruf.
Di sana ada fitur khusus yang diberi nama Tutorial
Pranikah dan Konsultasi Ustadz. Kedua fitur ini sangat berguna bagi yang ingin
menikah. Bahkan bagi para pasangan suami istri juga bisa memanfaatkan fitur ini
agar rumah tangga yang dijalani semakin harmonis. Karena mengacu pada hukum Islam
yang sahih.
Lakukan
Taaruf Sesuai Adab
Segala sesuatu yang diawali dengan yang baik
tentu akan berakhir dengan baik pula. Begitu pula dengan taaruf. Adab taaruf yang terjaga dapat membawa akhwat
dan ikhwan kepada hubungan yang baik.
Ada beberapa adab taaruf syari yang wajib
dijaga. Di antaranya adalah menjaga pandangan, menutup aurat, berbicara
seperlunya saja, bersikap sopan santun dan selalu mengingat Allah. Iringi
proses taaruf dengan doa dalam shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk
yang terbaik dari Allah.